Sebagai bagian dari pembelajaran Mata Kuliah Sains dan Teknologi Arsitektur 2, mahasiswa Program Studi Arsitektur angkatan 2024 melaksanakan kegiatan survei lapangan di Cool House. Kegiatan ini bertujuan untuk memahami secara langsung konsep kenyamanan termal dan pencahayaan alami maupun buatan pada bangunan, serta penerapan prinsip-prinsip sains dalam arsitektur berkelanjutan.
Survei ini dilaksanakan dengan bimbingan dosen pengampu mata kuliah, yaitu Teuku Muhammad Al-Aiyubi, S.Ars., M.Ars., Niniek Pratiwi, S.T., M.T., dan Rahmayanti, S.T., M.T. Selama kegiatan, mahasiswa melakukan pengukuran suhu udara, kelembapan, intensitas cahaya, serta kondisi ventilasi dan orientasi bangunan menggunakan berbagai alat ukur sederhana dan digital.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa diajak untuk mengamati bagaimana faktor iklim mikro, material bangunan, dan desain ruang memengaruhi tingkat kenyamanan penghuni. Data yang diperoleh dari pengukuran lapangan akan dianalisis untuk menilai efektivitas sistem pencahayaan dan performa termal Cool House sebagai studi kasus bangunan hemat energi.
Selain sebagai bagian dari penilaian akademik, survei ini juga menjadi pengalaman penting bagi mahasiswa dalam menghubungkan teori yang dipelajari di kelas dengan kondisi nyata di lapangan. Kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran akan pentingnya penerapan sains dan teknologi dalam perancangan arsitektur tropis yang efisien, sehat, dan berkelanjutan.

Cool House merupakan kolaborasi antara Program Studi Teknik Arsitektur FT UNG dan Assoc. Prof. Dr. Eng. Beta Paramita dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang menghadirkan laboratorium hidup untuk pembelajaran dan riset arsitektur tropis berkelanjutan di Gorontalo. Program ini bertujuan mengembangkan bangunan hemat energi yang nyaman, dengan memperhatikan aspek pencahayaan alami, ventilasi, dan material ramah lingkungan.