Gorontalo – Dalam rangka menjamin mutu dan relevansi kurikulum terhadap kebutuhan industri serta perkembangan keilmuan terkini, Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo (FT UNG) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) Penyusunan Kurikulum Berbasis Outcome-Based Education (OBE) pada Kamis, 7 Agustus 2025. Kegiatan yang berlangsung di Aula Fakultas Teknik ini dihadiri oleh unsur pimpinan fakultas, para ketua dan sekretaris jurusan, koordinator program studi, dosen, alumni, mahasiswa, serta para stakeholder dari dunia industri dan pemerintah.
FGD ini dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor II UNG, Dr. Moh. Hidayat Koniyo, S.T., M.Kom., yang hadir mewakili Rektor UNG. Dalam sambutannya, beliau menekankan pentingnya penyusunan kurikulum yang tidak hanya menyesuaikan dengan standar nasional pendidikan tinggi, tetapi juga mampu menjawab tantangan global, perubahan teknologi, serta kebutuhan dunia kerja secara dinamis.
Dekan Fakultas Teknik UNG, Prof. Dr. Ir. Sardi Salim, M.Pd., IPU, ASEAN Eng., dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari proses evaluasi dan penyempurnaan kurikulum secara menyeluruh untuk seluruh program studi di lingkungan FT UNG. Proses ini tidak hanya bersifat akademik, tetapi juga melibatkan multipihak agar kurikulum yang dihasilkan lebih kontekstual, kompetitif, dan siap implementasi.
Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan umum mengenai penyusunan kurikulum berbasis OBE oleh Wakil Dekan I FT UNG, Dr. Arip Mulyanto, S.Kom., M.Kom., dilanjutkan dengan sesi diskusi di program studi masing-masing. Sesi diskusi akan membahas learning outcomes, profil lulusan, serta bahan kajian tiap program studi, dan berfokus pada sinkronisasi bahan kajian dengan kebutuhan industri, perkembangan IPTEK, umpan balik alumni, serta tuntutan regulasi dan masyarakat.
Peserta FGD terdiri dari perwakilan seluruh program studi di Fakultas Teknik, di antaranya Program Studi Sistem Informasi, Teknik Sipil, Teknik Elektro, Arsitektur, Teknik Komputer, Pendidikan Teknologi Informasi, Teknik Industri, hingga Pendidikan Teknik Mesin. Masing-masing program studi menghadirkan perwakilan stakeholder seperti PT Telkom, BPS, Balai Jalan Nasional, Dinas PUPR, PLN, hingga praktisi dari sektor swasta dan industri kreatif digital. Alumni dan mahasiswa juga turut dilibatkan secara aktif untuk memberikan masukan terkait implementasi kurikulum selama proses belajar mengajar berlangsung.
FGD ditutup dengan pleno penyampaian hasil diskusi setiap kelompok program studi, yang kemudian dirumuskan bersama oleh Wakil Dekan I sebagai dasar revisi kurikulum yang akan segera disahkan dan diimplementasikan dalam waktu dekat.
Melalui kegiatan ini, Fakultas Teknik UNG menegaskan komitmennya untuk terus mengembangkan kurikulum berbasis luaran (OBE) yang responsif terhadap kebutuhan zaman, inklusif terhadap suara pemangku kepentingan, dan adaptif terhadap arah pembangunan pendidikan tinggi nasional dan global.