Informasi

  • Fakultas Teknik

Lokasi Binaan Kelompok Studi Mahasiswa Prodi PWK UNG Menjadi Pilot Project untuk Pengelolaan Sampah di Kota Gorontalo

  • 01 Agustus 2025
  • 46 Views
  • By Admin
image

Gorontalo – Upaya serius dalam mengatasi persoalan sampah di kawasan pesisir Kota Gorontalo mulai menunjukkan arah baru dengan ditetapkannya lokasi binaan Kelompok Studi Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) sebagai pilot project pengelolaan sampah berbasis kawasan. Lokasi yang dimaksud adalah Kelurahan Leato Utara, khususnya di wilayah Tamendao, yang selama ini menjadi lokasi binaan aktif bagi mahasiswa PWK melalui berbagai kegiatan pengabdian dan riset lapangan.

Program ini dijalankan melalui kerja sama multipihak yang melibatkan Kelompok Studi Lingkungan (KSL) Archipelago, HMPS Schediasi, dan LPM Akurat Prodi PWK sebagai pelaksana lapangan. Ketiganya merupakan unit kegiatan yang memiliki komitmen terhadap isu lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Inisiatif ini didukung oleh sejumlah pemangku kepentingan strategis, antara lain Integrated Terminal Manager PERTAMINA Patra Niaga Gorontalo, Program Multi-Stakeholder Partnership (MSP) GIZ kerja sama Indonesia–Jerman melalui SDGs Center UNG, serta Pemerintah Kota Gorontalo.

Sebagai langkah awal, Rapat Koordinasi Kerja Sama Multipihak telah digelar di Kantor Dinas Lingkungan Hidup Kota Gorontalo. Rapat ini membahas strategi dan tahapan implementasi program di dua lokasi: Kelurahan Leato Utara (Tamendao) dan Kelurahan Pohe. Pertemuan tersebut dihadiri oleh berbagai institusi, antara lain SDGs Center UNG, Dinas Sosial Kota Gorontalo, Sekretariat SDGs Provinsi Gorontalo, dan Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BAPPPEDA) Kota Gorontalo.

Pengelolaan sampah dalam proyek ini dirancang dengan pendekatan menyeluruh dari hulu ke hilir. Mulai dari edukasi dan pemberdayaan rumah tangga sebagai penghasil sampah, hingga pengolahan dan pemasaran produk hasil pengelolaan sampah organik maupun anorganik. Para pemangku kepentingan akan berperan aktif dalam mendukung ketersediaan infrastruktur, pelatihan teknis, hingga menciptakan skema keberlanjutan yang berbasis komunitas.

Secara khusus, program ini juga mengedepankan prinsip GEDSI (Gender Equality, Disability, and Social Inclusion), dengan melibatkan kelompok masyarakat rentan dalam kegiatan pelatihan, pengelolaan, serta distribusi hasil produk daur ulang. Dukungan yang diberikan mencakup peningkatan kapasitas, pelibatan dalam rantai nilai pengelolaan sampah, serta pemenuhan sarana dan prasarana pendukung.

Penetapan lokasi binaan mahasiswa PWK UNG sebagai proyek percontohan tidak hanya menjadi kebanggaan institusi, tetapi juga menjadi bukti nyata kontribusi mahasiswa dalam mendukung agenda pembangunan berkelanjutan dan penguatan tata kelola lingkungan hidup di tingkat lokal. Fakultas Teknik UNG memberikan apresiasi penuh atas kolaborasi ini, dan mendorong agar sinergi lintas sektor ini terus dijaga untuk menghasilkan dampak yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.