Gorontalo. Universitas Negeri Gorontalo (UNG) kembali menunjukkan komitmennya dalam pengabdian kepada masyarakat pada tanggal 7 September 2025, melalui kegiatan literasi interaktif yang digelar di Rumah Pintar Kelurahan Tanjung Keramat. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Rumah Pintar: Pemberdayaan Perpustakaan Desa untuk Anak Putus Sekolah, yang didukung penuh melalui hibah Kemitraan Masyarakat dari Kemendikbudristek – BIMA tahun anggaran 2025.
Acara yang berlangsung sejak pukul 09.00 WITA hingga selesai ini dihadiri oleh anak-anak, orang tua, tokoh masyarakat, serta pegiat literasi. Antusiasme tampak jelas ketika peserta mengikuti berbagai aktivitas yang dirancang untuk memacu semangat membaca, berpikir kritis, serta membangun interaksi sosial yang positif.
Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ibu Dara Fitriani, S.T., M.Sc., M.Eng., dosen Teknik Arsitektur UNG selaku ketua pelaksana. Ia didampingi oleh dua dosen anggota pelaksana, yaitu Pak Asta Juliarman Hatta, S.T., M.Ars. dari jurusan Teknik Arsitektur, serta Ibu Nur Sakinah Aries, S.Pd., M.Pd. dari jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Kolaborasi lintas disiplin ilmu ini menjadi kekuatan tersendiri dalam mengintegrasikan pendekatan desain ruang, metode pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat dalam satu program nyata.
Dalam sambutannya, Dara Fitriani menekankan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebatas membaca buku, melainkan juga membangun ekosistem literasi yang berkelanjutan. “Rumah Pintar di Tanjung Keramat diharapkan bisa menjadi ruang belajar alternatif bagi anak-anak yang tidak lagi mengenyam pendidikan formal. Melalui kegiatan literasi interaktif, mereka tetap memiliki kesempatan untuk mengembangkan pengetahuan, kreativitas, dan kepercayaan diri,” ujarnya.
Dukungan dari komunitas literasi lokal juga menjadi elemen penting dalam acara ini. Ibu Ayu, perwakilan dari Komunitas Literasi Read Aloud Gorontalo, hadir sebagai fasilitator utama dalam sesi membaca nyaring (read aloud). Metode ini terbukti efektif untuk menumbuhkan minat baca anak karena melibatkan aspek emosi, ekspresi, dan interaksi langsung antara pembaca dengan pendengar. Anak-anak diajak menyelami cerita melalui intonasi suara, mimik wajah, dan diskusi ringan seputar isi bacaan.
Selain sesi membaca bersama, kegiatan juga diisi dengan diskusi kreatif, permainan edukatif, dan praktik menulis sederhana. Pendekatan interaktif ini tidak hanya menyasar anak-anak, tetapi juga mengajak orang tua untuk turut serta memahami pentingnya membangun budaya literasi di rumah. Dengan demikian, dampak program ini diharapkan tidak berhenti pada satu kegiatan, tetapi berlanjut dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Tanjung Keramat.
Tak hanya melibatkan perguruan tinggi dan komunitas literasi, kegiatan ini juga mendapat dukungan penuh dari perangkat Kelurahan Tanjung Keramat yang diwakili oleh Pak Djafar serta Kelompok Karang Taruna Bahari yang diwakili oleh Pak Minton. Kehadiran mereka menjadi bentuk nyata sinergi antara akademisi, komunitas, pemerintah lokal, dan pemuda dalam mendorong pemberdayaan masyarakat melalui literasi.
Sebagai bentuk dukungan berkelanjutan, tim pelaksana kegiatan dari UNG juga menyerahkan sejumlah alat belajar interaktif untuk disimpan dan dimanfaatkan di Rumah Pintar. Perlengkapan tersebut berupa buku-buku belajar calistung (membaca, menulis, berhitung), alat musik sederhana, serta perangkat menggambar dan mewarnai. Bantuan ini diharapkan dapat memperkaya fasilitas Rumah Pintar dan menjadi sarana belajar yang menyenangkan bagi anak-anak Tanjung Keramat.
Program pemberdayaan masyarakat melalui Rumah Pintar ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan Kemitraan Masyarakat yang digagas UNG dengan dukungan dana hibah BIMA. Kolaborasi antara perguruan tinggi, komunitas literasi, perangkat kelurahan, dan organisasi kepemudaan memperlihatkan model sinergi yang dapat menjadi contoh bagi wilayah lain di Gorontalo maupun Indonesia pada umumnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Rumah Pintar Kelurahan Tanjung Keramat diharapkan tidak hanya menjadi tempat membaca, melainkan juga pusat pengembangan diri, wadah interaksi sosial, dan sarana pemberdayaan bagi anak-anak dan masyarakat. UNG bersama para mitra berkomitmen untuk terus melanjutkan program-program literasi serupa, agar semakin banyak generasi muda yang memiliki akses terhadap ilmu pengetahuan dan keterampilan meskipun berada di luar jalur pendidikan formal.