Gorontalo – Transformasi digital semakin menegaskan perannya sebagai kunci dalam peningkatan mutu pendidikan di era modern. Hal ini disampaikan oleh Arif Dwinanto, S.SI., M.Pd., Dosen Program Studi Pendidikan Teknologi Informasi, Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo (UNG), saat menjadi narasumber dalam kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Guru BK 2025 yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo di Aston Gorontalo Hotel & Villas, Selasa (19/8/2025).
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Gorontalo, Ir. Rusli W. Nusi, M.T., M.M. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa peningkatan kompetensi guru BK sangat penting di tengah dinamika pendidikan saat ini. “Guru BK memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan kesehatan mental siswa. Melalui Bimtek ini, kami berharap kompetensi guru semakin meningkat agar layanan yang diberikan lebih relevan dengan kebutuhan murid,” ujarnya.
Dalam paparannya, Arif menekankan bahwa pemanfaatan teknologi digital dapat menghadirkan layanan pendidikan yang lebih efektif, efisien, dan berbasis data. Ia mencontohkan penerapan transformasi digital pada layanan bimbingan konseling (BK) di sekolah sebagai langkah nyata menghadirkan layanan yang sistematis dan mudah diakses. “Transformasi digital harus berbasis riset agar model yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan nyata. Dengan dukungan teknologi, layanan seperti bimbingan konseling bisa dikelola lebih sistematis, mudah diakses, dan hasilnya lebih terukur,” tegasnya.
Selain Arif, Bimtek ini juga menghadirkan tiga dosen Jurusan BK UNG, yakni Mohamad Rizal Pautina, S.Pd., M.Pd., Mohamad Awal Lakadjo, M.Pd., dan Dr. Ilham Khairi Siregar, S.Pd., M.Pd. Ketiganya menyajikan materi seputar kompetensi pedagogik, kesehatan mental guru BK, serta advokasi program layanan BK di sekolah. Kehadiran para akademisi dari UNG ini menjadi bukti nyata kontribusi perguruan tinggi dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Gorontalo.
Arif juga menambahkan bahwa penggunaan platform digital dapat membantu guru dalam mencatat data konseling, mengevaluasi program, hingga memperluas jangkauan layanan. Dengan demikian, teknologi tidak hanya dipandang sebagai alat bantu, tetapi juga sebagai penguat manajemen pendidikan.
Partisipasi dosen-dosen UNG dalam kegiatan ini menegaskan pentingnya integrasi ilmu informatika dengan layanan pendidikan, khususnya bimbingan konseling. Inovasi berbasis digital diharapkan mampu memperkuat mutu layanan BK di sekolah, sekaligus menjawab tantangan pendidikan di era transformasi digital yang semakin cepat.