GELUMPAI.ID – Mahasiswa Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) berpartisipasi dalam kegiatan Asian Waterbird Census (AWC) 2025 di Danau Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Minggu.
Ketua Program Studi PWK UNG Sri Sutarni Arifin menjelaskan bahwa keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini sangat relevan dengan disiplin ilmu PWK dan ini merupakan kali keempat bagi PWK UNG sejak pertama kali mengikutinya pada tahun 2021.
“Sebagai perencana wilayah dan kota, penting bagi mahasiswa untuk memahami keanekaragaman hayati. Apalagi di PWK ada mata kuliah Ekologi Kawasan Tepian Air. Penting untuk membawa mahasiswa ke lapangan, agar mereka melihat kondisi eksisting Danau Limboto yang merupakan kawasan strategis nasional,” ucap dia.
Kegiatan tersebut digagas oleh komunitas Biodiversitas Gorontalo (BIOTA) yang fokus pada kampanye keragaman hayati, budaya, serta monitoring habitat dan juga bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Gorontalo, SIEJ Simpul Gorontalo, Kelompok Studi Lingkungan Archipelago, Lembaga Pers Mahasiswa Akurat Fakultas Teknik, serta kelompok studi keilmuan Skediasi.
Sekretaris BIOTA Rosyid Azhar mengatakan Asian Waterbird Census sendiri merupakan program pemantauan burung air yang rutin dilakukan setiap tahun di berbagai negara di Asia, untuk mengetahui populasi dan distribusi burung air sebagai indikator kesehatan ekosistem perairan.
“Secara teknis kegiatan ini bertujuan mengumpulkan data keberadaan jenis burung air di suatu kawasan, kemudian datanya dikumpulkan secara kolektif di tingkat nasional dan global untuk mengetahui perkembangan terbaru mengenai burung air dan habitatnya,” kata Rosyid.
Sementara salah seorang mahasiswa PWK, Zaskia Ananta, yang ikut dalam kegiatan itu mengungkapkan antusias nya.
“Kami jadi lebih memahami bagaimana perencanaan wilayah berkaitan dengan ekologi. Langsung melihat kondisi Danau Limboto memberikan gambaran nyata tentang pentingnya pelestarian lingkungan dalam perencanaan strategis nasional. Hasil pengamatan yang kami dapat itu ada 10 jenis burung,” katanya.
PWK UNG telah menjalin kerja sama dengan BIOTA sejak tahun 2017, yang juga rutin mengadakan pengamatan burung di berbagai lokasi seperti area kampus dan ruang terbuka hijau (RTH).