Informasi

  • Fakultas Teknik

Serangkaian Hari Pendidikan Prodi Pendidikan Seni Rupa FT-UNG Gelar Kuliah Umum Kuratorial

  • 02 Mei 2025
  • 62 Views
  • By Admin
image

Peringatan Hari Pendidikan Nasional merupakan momentum penting untuk memperkuat tekad dalam memajukan sektor pendidikan guna mencerdaskan kehidupan bangsa. Serangkaian dengan hari bersejarah tersebut, Program Studi Pendidikan Seni Rupa Fakultas Teknik Universitas Negeri Gorontalo menyelenggarakan kuliah umum dengan tema "Konsep Kuratorial Seni Rupa" pada Kamis, 2/5/2025.

Kegiatan ini dilaksanakan atas kerjasama dengan Huntu Art Distrik (Hartdisk) dan Yayasan Biennale Yogyakarta. Hadir sebagai narasumber adalah kurator nasional Bob Andrian yang sekaligus merupakan kurator Biennale Jogja. Kuliah umum dihadiri oleh seluruh mahasiswa dan dosen Jurusan Seni Rupa dan Desain, pengurus Hartdisk, serta sejumlah perupa Gorontalo.

 Ketua Jurusan Seni Rupa dan Desain, Dr. I Wayan Sudana, S.Sn., M.Sn., dalam sambutannya pada bukaan resmi kegiatan tersebut mengatakan, bahwa kuliah umum mengenai konsep kuratorial merupakan upaya untuk penguatan kompetensi mahasiswa dalam mengelola even-even pameran seni rupa secara profesional. Oleh karena itu, ia berharap kegiatan ini bisa dimanfaatkan dengan baik oleh mahasiswa untuk memperluas pengetahuan dan praktik dunia kuratorial seni rupa. Lebih jauh dinyatakan, bahwa menghasilkan lulusan sebagai kurator profesional yang mampu mengelola event-event seni rupa secara profesional merupakan salah satu tujuan dari Program Studi Pendidikan Seni Rupa, di samping menjadi pendidik.            

Bob Andrian sebagai narasumber utama dalam paparan materinya, menguraikan sejarah kurator baik nasional maupun internasional, hingga munculnya profesi kurator profesional yang merupakan bagian penting dari perkembangan seni rupa. Ia juga membagikan pengalaman secara detail dalam merintis profesi sebagai kurator hingga menjadi kurator profesional, yang dipercaya mengkurasi berbagai perhelatan seni rupa. Bagi Bob Andrian, tugas kurator sangat kompleks, tidak hanya memilih dan menentukan karya-karya seni yang akan dipamerkan, tetapi juga harus mampu membangun jejaring kerjasama dengan berbagai pihak, seperti seniman, gallery, pemerintah, media massa, dan pihak-pihak lain yang berpeluang memberi kontribusi demi kesuksesan sebuah even seni rupa.    

Mahasiswa menyimak dengan antusias materi yang disajikan. Hal ini terlihat dari banyaknya mahasiswa yang mengacungkan tangan untuk mengajukan pertanyaan ketika dibuka sesi diskusi. Wa Ode Winda, seorang mahasiswa semester empat, menanyakan “peran kurator dalam ekosistem seni rupa”. Pertanyaan kritis tersebut dijawab dengan sangat detail oleh narasumber, dengan memberikan contoh-contoh kinerja kurator pada pameran-pameran besar. Bob Andrian mengharapkan agar di antara mahasiswa PSR FT-UNG ada yang tertarik untuk mengembangkan minat sebagai kurator, mengingat peran kurator sangat penting dalam mengembangkan iklim seni rupa, khususnya di Gorontalo agar sejajar dengan daerah-daerah lainnya.         

Kuliah umum diakhiri dengan foto bersama dan pernyataan komitmen bersama untuk membangun kehidupan seni rupa di Gorontalo yang semakin berkembang, agar mampu berkontribusi lebih besar dalam pembangunan daerah. Untuk tujuan itu, peran pemerintah atau institusi tentu sangat diperlukan, terutama dalam penyediaan sarana dan pra sarana yang lebih representatif. “Semoga”.